Riset terbaru menemukan jalan keluar obesitas yang tersembunyi dari ekstrak Tripterygium wilfordii atau Thunder God Vine (anggur dewa guntur), yang dapat turunkan berat badan sampai 45 %.
Dalam esktrak Thunder God Vine ditemukan tingginya senyawa celastrol yang turunkan berat tubuh. Senyawa itu dapat menguatkan efek dari ‘hormon kenyang’ yaitu leptin. Hormon leptin yaitu hormon yang kirim tanda ke badan untuk berhenti makan. Dampak ini bakal kuat sesuai sama sensitivitas badan. Orang-orang yg tidak peka condong untuk gemuk karena badan tidak bisa memberi tanda untuk berhenti makan.
“Dari riset ini, ada harapan untuk bikin leptin bekerja serta harapan untuk mengatasi obesitas, ” tutur Umut Ozcan, endokrinologi dari Boston Children’s Hospital serta Harvard Medical School, seperti diambil dari Medical Daily pada Rabu (27/5/2015).
Tanaman obat asal China yang dimaksud tanaman dewa petir (thunder god vine atau lei gong teng) bekerja tambah baik di banding obat farmasi yang banyak diresepkan, dalam meredakan rheumatoid arthritis. Sekian studi tim peneliti China seperti dipublikasikan dalam jurnal BMJ. Herbal itu sudah lama dipakai di China untuk menangani rheumatoid arthritis yang umumnya menyerang persendian tangan serta kaki. Dalam studi pada 207 pasien rheumatoid arthritis, peneliti memberi obat herbal dewa petir pada beberapa partisipan, beberapa di beri obat methotrexate, serta beberapa lain di beri paduan ke-2 obat. Sesudah 6 bln., partisipan melakukan kontrol untuk mengukur perbaikan keadaan yang dimaksud ACR 50, perbaikan beberapa persyaratan yang meraih 50 %. Pada grup yang di beri obat herbal, 55 % alami perbaikan keadaan, sesaat yang di beri methotrexate sebesar 46 %. Yang paling banyak meraih perbaikan ACR 50 yaitu grup yang di beri herbal serta methotrexate, meraih 77 %. Studi itu juga temukan dampak samping yang umum mengikuti pemakaian herbal dewa petir serta methodrexate, terlebih masalah saluran pencernaan.
Menurut riset teranyar dari University of Minnesota Masonik Cancer Center, dengan pemakaian tanaman ini, sesudah 40 hari badan tak tunjukkan sinyal tanda kanker – bahkan juga saat therapy dihentikan. Riset untuk keajaiban ini rumput, seperti yang kita menyebutnya, di promosikan dalam jurnal Science Translational Medicine.
Ijin copas....
BalasHapus